Selasa, 01 November 2011

bensin

-Bensin adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif. (Wikipedia)-


Begitulah definisi bensin menurut wikipedia. Ngerti? Enggak! Saya sendiri enggak paham apa maksud kalimat definisi diatas. 

Yang saya tau cuma satu. Bensin adalah bahan bakar yang jika terkena nyala api bisa menyebabkan kebakaran. Bahkan nyala apinya jauh lebih dahsyat daripada api yang disiram dengan minyak tanah. Bukan begitu?

Sekecil apapun nyala api, kalau terkena bensin, pasti api itu akan berkobar lagi. Bahkan bisa menyebabkan kebakaran. Betul, kan?

Ya, kebakaran. Disitulah saya berada sekarang. Kebakaran karena bensin yang dituang entah dengan sengaja atau tidak. Bensin yang dituang kesebuah nyala api lilin yang sebenarnya sudah meredup. Api lilin itu tadinya tenang, tapi tuangan bensin mengubah segalanya. 

Saya menyadari sekeliling saya sudah kebakaran. Api berkobar disana-sini. Ya, karena bensin. Ketika api sudah berkobar dengan begitu besarnya, saya lalu bingung bagaimana cara memadamkannya. Ehtah siapa yang harus bertanggung jawab atas kebakaran ini. Apa harus saya sendiri yang harus memadamkan kobaran api ini? Haruskah saya memadamkan api kebakaran kali ini? Berapa lama kobaran api ini akan padam? Ah... Begitu banyak pertanyaan yang bahkan saya sendiri tidak mampu menjawabnya.

Saya terdiam. Pikiran saya menerawang, mencoba menerka masa silam. Entah sudah berapa kali saya mengalami kejadian seperti ini. Pathetic!


"Karena selamanya, bensin akan mampu menimbulkan kebakaran jika nyala api  yang sebelumnya belum benar-benar padam"

Kamis, 15 September 2011

Time Flies


Sadar enggak sih, waktu berlalu begitu cepat. Waktu terus berputar tanpa kita bisa menghentikannya. Lebih kerasa lagi kalo kita sesekali mencoba buat nengok kebelakang, melihat dan merecall apa yang pernah kita lakukan dimasa lalu. Maka disitu bakal makin terasa, telah banyak hal yang kita lakukan, telah banyak waktu yang kita lalui.
Masih berhubungan dengan waktu. Akhir-akhir ini saya sering merasa galau. Galau apaan? Yah kalian harus siap menelan pil kekecewaan kalo kalian berharap saya akan menceritakan mengenai kegalauan asmara saya di public space ini (siapa elo kali, Nggie :D), karena tentu saja bukan galau asmara yang saya maksud. Kalau soal galau asmara, bukan disini tempatnya. Tunggu aja ya, karena sekarang  bukunya lagi sedang dalam proses editing dan penyuntingan. Doakan bisa terbit dalam waktu dekat B)
Tentu saja paragraf kedua tadi tidak untuk ditanggapi secara serius.
Oke, kembali serius. Kegalauan yang belakangan ini sering melanda saya adalah..... galau akademik. Sekali lagi, waktu berlalu dengan cepatnya dan membawa pada satu kenyataan bahwa... hem, mau enggak mau harus diakui kalo sekarang saya sudah menjadi mahasiswa angkatan tua di kampus. Masuk tahun ajaran baru ini, maka resmilah saya dan rekan-rekan seperjuangan saya di Komunikasi UGM tercinta menjadi mahasiswa semester tujuh. Iya, TUJUH. Galaunya mahasiswa semester akhir pastilah ya, enggak jauh-jauh dari eS-Ka-eR-I-Pe-eS-I, yang kalo dieja bunyinyaaa... Ahh enggak... Enggak mau nyebut ah, saya sebutnya “S thing” aja ya. Kalo disebut beneran bisa bikin bergidik.
Kalo ngomongin soal waktu dan soal kuliah, kembali saya merecall peristiwa-peristiwa dulu. Saya masih ingat betul jaman-jaman saya di ospek tahun 2008. Jaman masih cupu-cupunya saya jadi mahasiswa. Fyi, dulu saya pendiem loh. Sekarang juga tetep pendiem. Lebih baik ga usah percaya sama kalimat barusan, tapi kalo mau percaya ya bagus ;p. Saya masih inget juga dulu di laptop saya, di folder kuliah baru ada satu subfolder yang tulisannya semester satu. Sekarang? Wah udah ada tujuh subfolder berlabelkan semester satu-semester tujuh. Ya, semua rasanya baruuu aja kejadian. Tapi ternyata, udah berlalu cukup lama. Sekali lagi, time flies. Ya, time goes fast, really fast.
Kegalauan akademik yang mendera ini sebenarnya bukan tanpa alasan. Selain karena syndrome mahasiswa angkatan tua, entah kenapa saya semacam nervous menghadapi si ”S thing” ini. Takut. Takut enggak bisa, takut enggak sanggup. Yah saya rasa mungkin itu ketakutan wajar yang manusiawi hinggap di benak orang.
Masih soal semester akhir, beberapa waktu kemarin saya sempet ngobrol yang termediasi oleh teks ditelepon seluler sama..... ngggg.... nggg..... seorang teman. Seorang teman yang sudah lumayan lama enggak kedengeran kabarnya. Kami pun sedikit bertukar cerita mengenai aktivitas akademis ini. Saya pun sempet mengeluh mengenai ketakutan saya soal “S thing” ini. Dia sempat menertawakan ketakutan saya itu, lalu kembali dia bercerita dan memotivasi. Sudah lama sekali kami tidak ngobrol enak kayak gini. Tapi semua nyaris masih sama, dia sedikit banyak memotivasi saya. Ditambah lagi dengan cerita tentang dirinya saat ini dan beberapa pesannya yang bikin saya jadi... jadi koyor mungkin ya.

“Jangan kemakan sama warisan cerita yang sudah ada. Jadilah berbeda. “


“Sripsi itu, kalo bisa diselesein dalam satu semester, ya kenapa mesti lama-lama?” (Jegeeerrr... agak sombong nih ujaran >,<)


“Yang penting, kamu harus punya planning dan target."

"... Inilah aku sekarang, kamu harus bisa lebih. "


Deg! Cukup ngena.  Cukup memotivasi.
Teman saya tadi... yah, saya tau di pintar. Dia berkemauan keras. Dia selalu punya planning dan target dalam hidupnya, sejak dulu. Salah satu yang membuat saya kagum sama dia. Dan sekarang, dia sedang berada di jalannya menuju sukses :) Amin
Yak. Time Flies. Inilah realita. Waktu berlalu dan menuntun pada suatu realita didepan mata yang harus di hadapi. Semester tujuh. Saya tau, ini bukan lagi waktunya buat main-main. Ini waktunya serius. Tapi sayangnya serius udah bubar dan si Candil lebih memilih buat bersolo karier.
Iya deh diulang. Kali ini bener-bener dalam versi serius.
Yak. Time Flies. Inilah realita. Waktu berlalu dan menuntun pada suatu realita didepan mata yang harus di hadapi. Semester tujuh. Saya tau, ini bukan lagi waktunya buat main-main. Ini waktunya serius. Skripsi. Akan jauh lebih baik kalo skripsi tidak dianggap sebagai momok. Anggap saja skripsi itu sebagai sebuah tantangan. Tantangan yang harus kita ambil dan lalui untuk menyongsong masa depan demi membuat bangga orang-orang tersayang.
Hello semester tujuh, Hello skripsi. Aku siap menghadapi kamu. Insyaallah. Bismillah. Setidaknya dengan semangat dan niat, semuanya insyaallah bisa dijalani dengan lebih mudah. Amin


hey kamu, terimakasih buat obrolan singkat itu :’)

Kamis, 25 Agustus 2011

Farewell Part II: 50 Hari untuk Selamanya

KKN unit 33 Tuntang Bahagia (minus Putri, Nanda, Satrio)

Dan akhirnya kita sampai juga pada waktu yang bikin perasaan jadi campur aduk berkecamuk. Seharusnya, hari itu jadi hari yang ditunggu-tunggu sama kita semua, karena hari itu kami bakal dipulangkan dari lokasi KKN setelah 50 hari berdomisili di sana –saya beneran lho ini ngitungin harinya secara manual-. Tapi ternyata penarikan ini juga sekaligus bikin sedih, galau,  enggak rela, nyesek, dan perasaan-perasaan enggak lainnya tumplek blek jadi satu.

Kalo dulu saya males banget berangkat KKN, sekarang malah berasa beraaaaaat banget buat ninggalin lokasi KKN. Seumur-umur, saya enggak pernah seberat ini meninggalkan sebuah tempat, kecuali rumah saya sendiri. Desa ini, terutama rumah pondokan, udah ngasih kenangan tersendiri bagi kami semua. Semua aktivitas KKN, aktivitas sehari-hari dirumah enggak bakal pernah bisa dilupain sampai kapan pun.

“Tak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa di beli

Bersamamu ku habiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya”

Kemarin saya lagi membuka kembali foto-foto kenangan selama KKN sambil dengerin lagu Sahabat Kecil-nya Ipang. Baru sehari loh kami pulang dari lokasi KKN, tapi rasanya udah kangeeeeennn dan enggak terasa mata saya pun berkaca-kaca. Berasa banget bedanya. Banyak kebiasaan yang hilang. Enggak ada lagi yang berisik sebelum tidur. Enggak ada lagi yang bisa direcokin kalo belom bisa tidur. Enggak ada lagi ribut-ribut rebutan kasur. Enggak ada lagi teriak-teriak ngantri nomer buat mandi. Enggak ada lagi rebutan makanan kalo lagi buka puasa. Oiya, enggak ada lagi cenglu-cengluan kalo kemana-mana. Kalo cenglu dianggap sudah biasa, kami pernah cengpat dong. Iya satu motor dinaikin empat orang. Yang kayak gini ini cuma ada di KKN Tuntang Bahagia.

foto bareng bu kades
Satu lagi. Selain kenangan bareng temen-temen, kami juga merasa berat banget buat ninggalin ibu Kades, ibu pondokan yang baik banget. Bu kades yang jago masak, suka ikutan ngegosip bareng, suka ikut becanda, suka nanyain kalo kami lagi sepi enggak bikin rusuh atau gelotekan. Dan ini yang paling so sweet di hari terkahir kami dipondokan. Si ibu naik ke ruang tidur kami pagi-pagi banget pas kami masih tidur. Bukan buat ngebangunin kita, tapi cuma buat ngeliatin kita satu-satu pas lagi pules-pulesnya merem. Katanya, beliau pengen puas-puasin ngeliatin kami sebelum kami balik. Bu, kami emang nakal ngehancurin dapur ibu buat gelotekan, ngerusakin pintu kamar mandi sama ember, tapi kami sayang sama ibu.  Tapi plis ya bu jangan masakin kami bothok lagi ;p.

Intinya, saya lebih dari sekadar senang menjalani masa-masa KKN. Lebih dari sekadar betah tinggal dipondokan. Walaupun pondokan selalu berisik, selalu rusuh, super berantakan, dan selalu terdengar lagu  dari genjrengan gitar sember yang lagunya itu-itu aja setiap harinya. Yap, beberapa soangers yang minta diajarin gitar sama saya sukses membikin kami manusia sepondokan dihantui oleh lagu happy birthday, jauh, price tag, thinking of you, i'm with you dll.Haaa tuh kan saya jadi kangen kalo mulai recall ke masa itu

Pertemuan, perpisahan dan kenangan itu ibarat sebuah produk yang dijual bundling. Sepaket dan enggak bisa dipisahkan. Setiap pertemuan pasti menemui perpisahan. Setiap perpisahan pasti meninggalkan kenangan. Sama sekali enggak ada perasaan nyesel udah gabung di KKN Unit 33. Guys, i heart you lah pokokmen yoooo~

Ternyata bener kata orang, KKN adalah salah satu bagian dari hidup yang penuh arti dan enggak akan terlupakan. Ya, cuma 50 hari memang, tapi bakal terkenang selamanya. Dan akhirnya saya pengen ucapkan kepada teman-teman 2008 semua yang baru aja selesai KKN, selamat datang di Post KKN Syndrome :”(

"A part of them has grown in my mind. Together forever we shall be. Never apart, maybe in distance but not in my heart"


Rabu, 24 Agustus 2011

Tentang Soangers

Di postingan kali ini saya pengen ngasih tunjuk teman-teman kesayangan saya di Pondokan Soang. Teman-teman gila, yang bikin saya selalu betah ada dipondokan, yang bikin hari-hari dipondokan berlalu begitu cepat dan selalu menyenangkan. Tapi sebelum saya berujar panjang lebar, saya pengen nunjukin sesuatu dulu deh....


Sejatinya, mengunggah video itu adalah sama dengan menjatuhkan martabat dan nama baik sekaligus citra saya sebagai perempuan cantik anggun dan febeles (yang seharusnya ditulis fabulous). Tapi gapapalah, toh ada tokoh yang karakternya jauh lebih hancur dalam rekaman itu ;p. Demi apapun, saya cinta mati sama video yang bener-bener bisa jadi moodbooster itu. Dan demi apapun juga, bapak dan ibu kades sang pemilik rumah mungkin bisa melotot keluar matanya melihat dapur sekaligus peralatan masaknya dihancurin begitu.Fyi, aktivitas gelotekan kayak tadi enggak cuma sekali kami lakukan tapi nyaris tiap hari.  Bukan cuma didapur, tapi dimana pun setiap ada alat yang mendukung. Bisa bayangin betapa berisiknya dipondokan.

Iya, mereka teman-teman kesayangan saya. Teman-teman sepondokan KKN yang sebelumnya udah sering saya singgung. Meskipun ga semua muka kita ber12 nampang di video itu, tapi saya yakin video tadi udah cukup ngasih gambaran kaya gimana karakter-karakter gadis di Pondokan Soang. Maka masihkah anda percaya kalau saya bilang kami ini adalah pribadi perempuan cantik, anggun, menawan, nan febeles?

mungkin pose foto diatas bisa makin meyakinkan kalian semua mengenai keanggunan dan kefebelesan kami, atau malak makin jijik ngeliatnya? haha
Fina Alamanda. Sering dipanggil bos, karena dia komanit di tim KKN kami. Biar kata bos besar, tapi tetap dia sering teraniaya. Si bos ini agaknya masih sodaraan sama spesies lumba-lumba yang hobi beratraksi. Yang istimewa, dia selalu menghilang dari ruang tidur setiap jam 5 pagi buat melakukan ritual “bongkar muat isi perut”. Eits, kalo mau foto bareng sama bos Fina, siapin uang 10ribu ya. Foto sama lumba-lumba enggak ada yang gratis ;p

Qorina Manda Rika. Kami panggil dia dewi kismis karena dia selalu menjunjung tinggi kemerdekaan kismis. Hem... enggak enggak, saya ga mau kasih tau apa maksudnya kismis. Manda ini superior deh pasrahnya. Thats why dia jadi korban aniaya terfavorit dipondokan. Dianiaya, pasrah. Diseret-seret dari kasur pas udah ngantuk berat, pasrah juga. Warning: jangan coba mencium pipi Manda atau anda bakal sakit hati karena bekas ciuman anda akan dilap pake tangannya, tepat di depan muka anda.

Estria Asi Putri. Wah wah saya udah bikin lapak khusus buat ngedeskripsiin teman KKN yang punya sejuta gelar Ter ini. Udah panjang banget saya tulis di postingan saya tepat sebelum postingan ini. Cek aja disini yaa~



Linda Widyastuti. Logatnya jowo tenan, kalo ngomong ga ada jeda, kalo ketawa enggak bisa direm. Yang khas dari Linda adalah suka ISIN. Bukan isin dalam artian harafiah. Linda cuma isin kalo kami sedang berbincang tentang “sesuatu” atau lagi melihat adegan “tertentu” dalam film. Karena kami sayang sama dia, kami membekalinya dengan segudang pengetahuan baru yang bisa membuat dia ga isin-isin lagi. Dan bener aja loh, dalam 50 hari isin nya bisa tereduksi dikit demi dikit berkat “bekal” dan ajaran kami semua. 

Anniza Dwi Laksmi. Cewe satu ini udah ibarat tokoserba ada dipondokan. Mulai dari swalayan -kita bisa ngambil cemilan yang beraneka ragam sesuka hati di tas dia yang segede karung goni-, jasa pembuatan roti bakar aneka rasa, sampe pijet dan jasa salon -kalo lagi ada acara keagamaan, udah paling biro jilbab ibu Niniz solusinya-. Hobinya telpon-telponan sama si Aa’. Bukan Niniz namanya kalau enggak kena marah sepondokan gara-gara telfonnya berdering kenceng banget pas yang lain masih enak-enaknya ileran di bantal.

Cindy Indira. Saya rasa ini orang enggak konsisten deh hidupnya. Masa ya dia ngaku takut sama gelap, tapi kalo tidur mukanya ditutup mulu sama bantal. Bukannya jadi makin gelap ya? Mungkin hanya Tuhan dan soang-soang dikebun belakang sana yang mengerti. Eniwe, Dira ini mahkluk yang paling sering tiba-tiba ngilang dari pondokan. Ternyata eh ternyata dia ngedate sama si mas dari dusun sebelah. Bukaaan... bukan mas-mas generik pemuda desa, tapi temen KKN kami yang ada di pondokan cowo. #eaaa cinlok neeeeh
 Ishma Alia. Dari minggu pertama tinggal bareng, kami sepondokan sepakat memanggal si kurus yang selalu kedinginan ini dengan sebutan Bude. Bukan karena dia yang paling tua, tapi karena ujaran yang sering dibilang mirip omongan ala bude-bude. Jangan coba-coba menghembuskan nafas terlalu kencang, atau bude Lia akan melayang terkena angin :p . Bude selalu tidur paling awal dan enggak pernah lepas dari selimutnya yang tebelnya mungkin 10x lebih tebel dari tebel lemak dibadannya.                                                                                                                                   

Tristy Vidya Lintang. Woh... ini sih tokoh antagonis di pondokan. Dijuluki buti, alias ibu tiri. Pernah dia ngigo pagi-pagi buta pas beberapa dari kami sholat subuh dengan mata masih ngeriyip dan jalan sempoyongan. Ngigonya kayak orang lagi marah dan bikin nyawa kita yang tadinya masih loading 25% langsung jadi 100% gara-gara ketawa ngakak. Kami punya lagu kebangsaan buat si Buti: “ibu tiriiiii hanya cintaaaa kepada ayahku sajaaaa~ *lagu dangdutnya Iis Dahlia jaman kapan taun* 

Karima Ayu Permatasari. Imin, begitu dia biasa kami panggil. KKN bikin saya dan Imin makin deket. Kalo yang lain pada keranjingan main kartu, main gitar atau merajut, Imin lebih memilih mengusek-usek badan orang pake hidung dan menggambar pantat gajah ditubuh orang sebagai mata pencaharian sehari-hari dipondokan. Mau “haram-haraman”, mau ngelapak tengah malem, mau begadang enggak tidur, mau bangun jam duabelas siang, mau mandi sehari sekali, Imin adalah partner yang cocok untuk digaet.

Karla Sekar Arum. Woyooo mameeen... kalo saya harus mendeskripsikan sahabat saya yang satu ini pasti udah panjang banget ini tulisan. Konco kenthel bangetlah sama si berisik yang satu ini. Tiga tahun kuliah, saya nyaris tak terpisahkan sama si bocah sipit yang matanya jadi terlihat belo karena bantuan kacamata yang dia pake. Satu kalimat aja deh buat Karla: “Mba, punya ganjelan pintu ga?”


Dian Ep. Salah satu sahabat dekat saya di kampus. Bedanya, kami masih sering terpisah kelas karena konsentrasi studi yang memang berbeda. Siapa sih orang seantero Yogyakarta yang enggak tau Dian Ep? Yaa pohon-pohon di kampus kalo bisa ngomong pasti juga pada ngerti siapa itu Dian Ep. Kalo mau bikin Ep kicep, cukup ucapkan satu password: p-e-r-u-t! Satu lagi, kalo Ep lagi menggandrungi sesuatu, saya bakal tantang anda untuk bertaruh berapa lama dia akan bertahan, lebih tinggi atau lebih rendah?
dua belas karakter. dua belas isi kepala. dua belas kepribadian yang berbeda. Semuanya akan terangkum rapi dalam satu kalimat: KENANGAN INDAH YANG TAK TERLUPAKAN. *Tumben ya bahasa saya bener, kalimat saya enggak nyeleneh. Dicukupin segini aja deh ya, daripada diterusin tar tulisan saya jadi ngelantur lagi

Jumat, 19 Agustus 2011

Farewell Part I: see you in 2012, Ms. Barcelona

Ada pertemuan,ada perpisahan. Deal with it! Mau enggak mau, suka enggak suka, waktu pasti memaksa kita buat sampai pada suatu masa, perpisahan.

Seorang teman yang bisa dibilang belum lama saya kenal. Saya bahkan sama sekali enggak ingat kapan kami pertama ketemu, kenal dan saling ngobrol. Bener-bener enggak inget. Parah! Yang saya ingat cuma kami benar-benar saling kenal, ngobrol dan mulai dekat sejak hari itu, Senin 4 Juli 2011, saat dimana kami berduabelas mulai dipersatukan dalam satu atap, yang selanjutnya kami sebut tempat itu sebagai Pondokan Soang. Pondokan Soang adalah tempat dimana 12 perempuan anggun (?) yang rakus doyan makan nan berisik tinggal bersatu membentuk sebuah mahligai keluarga baru, keluarga KKN. Mah-li-gai!!!

selama satu setengah bulan tinggal bareng, foto tadi adalah satu-satunya foto full team ber12. ngeeesss _o_

Okay, balik lagi tentang teman yang saya sebut tadi. Orang ini…… ah! Agak susah mendeskripsikan dirinya dalam satu kata. Mungkin bisa saya jabarkan seperti ini…

Susah sekali mengendalikan dirinya saat mulai kedengeran suara gelotekan atau genjrengan gitar ala dangdut. Agaknya dia tergila-gila sama musik dangdut. Goyangan khasnya adalah joged “mengulek angan”. Joged dengan tangan kanan mengepal keatas lalu diputar-putar, dilengkapi dengan pose kepala sedikit menunduk kebawah. Sayang sekali adegan ini tidak sempat didokumentasikan.

Sering banget gagal melawak. Maksud hati pengen ngelawak, tapi apa daya otak kami tidak sanggup menjangkau lawakannya. Paling kalo dia sudah ngelawak, kami (seringnya saya dan Imin sih) cuma bisa saling pandang dengan muka tanpa ekspresi.

Suka banget cengar-cengir, senyam-senyum, dan sejenisnya. Kalo kita lagi cerita-cerita, curhat-curhatan, atau ngelapak, pasti deh apapun ceritanya mau sedih mau seneng mau lucu mau enggak, tetep ekspresinya nyengir mulu. Murah senyum apa stres, mbaknya?

Teman saya ini manusia dengan sejuta gelar ter. Kami sepondokan menganugerahinya dengan gelar “yang terajin” karena (nyaris) selalu bangun pagi, “yang terbersih” karena rajin mandi disaat yang lainnya memilih buat menjamak mandi, “yang terkapar” karena khilaf bangun jam 10 siang bersama dengan para jajaran kebo di pondokan. Masih banyak lagi gelar ter yang lain yang kalo saya tulis semua disini bisa-bisa tulisan ini panjangnya bisa ngalahin panjangnya kali code. - -“!

Tapi dibalik segala ke-uncetho-an nya itu, kami tau dia orang hebat. Iya, gimana enggak hebat kalau dia bisa sendawa nonstop selama bermenit-menit hanya dengan bantuan minyak angin. Seumur hidup baru ini saya melihat ada siluman kodok berwujud manusia ;p. Ini serius dan tidak lebay. Haha… tapi bukan itu. Dia memang hebat. Pernah dia membuat saya dan beberapa teman lainnya terngowoh-ngowoh melihat secara live portal akademiknya dan taraaaaaa…. hem, i can’t describe it any longer! Itu dia kenapa kami sepondokan menganugerahi dia dengan gelar “yang terhebat”.

Intermezo… 

Pose diatas adalah pose paling fail se2011. Maksud hati mau berpose binal, tapi apa daya jadinya malah super beler begitu. Enggak perlu saya deskripsikan lebih panjang pasti tau lah ya yang mana yang paling fail. Dan saya enggak pernah berhenti ngakak ngeliat foto ini.

Enggak terasa waktu berlalu, satu bulan lewat beberapa minggu. Waktu memaksa kita bertemu pada satu kata, perpisahan. Teman saya ini harus lebih dahulu hengkang dari tanah air Tuntang, lokasi KKN kami, satu minggu sebelum kami sekelompok benar-benar dipulangkan. Barcelona menunggunya untuk tinggal dan menetap disana. Mungkin untuk mempromosikan joged “mengulek angan” sampai ke Eropa :p. Enggak main-main, bukan hanya untuk satu atau dua bulan saja, tapi sepuluh bulan. See! Yang terhebat, bukan? :D

Satu orang sudah pergi meninggalkan pondokan. Sedih. Enggak kebayang gimana sedihnya nanti kalau KKN benar-benar selesai dan bener-bener harus perpisahan sama semua yang udah sebulan lebih tinggal bareng. Well, kebersamaan kita mungkin emang enggak terlalu lama. Tapi cerita yang ada terlalu banyak buat dilupain begitu aja.

Sepeninggal Ms. Barcelona, sekarang udah berkurang satu slot orang di kasur dipondokan. Berkurang satu yang sering bangun pagi. Berkurang yang bisa diselentik pipinya kalo lagi nakal. Berkurang juga yang bisa dianiaya jelang jam tidur. Berkurang deh partner begadang saya dan Imin. Enggak ada lagi partner tidur manyun. Enggak ada lagi yang saya dempel-dempel tidurnya gara-gara takut tidur di kasur paling pojok. Enggak ada lagi yang rela badannya ditatoin absurd pake spidol item. Enggak ada lagi yang kalo digelitikin bisa menculat kaya bola bekel. Enggak ada lagi yang bisa diolo-olo. FYI, ini orang tangannya enak banget diolo-olo. Saya rasa ini orang dari kecil overdosis makan borax deh sampai sebadan-badan jadi pada kenyal banget. Dan, ini yang paling penting, enggak ada lagi sang suhu badan di keluarga Capsa.

Sekarang memang waktu membawa kita pada perpisahan. Tapi jangan syediih ~ someday, waktu juga akan membawa kita buat ketemu lagi.

Selamat jalan, Estria Putri. Take care… Gonna miss you so much, pasti pasti pasti!



Foto disamping adalah kami para person in chart Amodestang, Anak Motor Desa Tuntang. Dengan hengkangnya Putri dari Tuntang, berarti kursi kepengurusan kosong satu. Mengingat masa keeksisan masih beberapa hari lagi, maka Amodestang membuka open recruitment anggota baru. Yang berminat silakan kirimkan foto helm terbaru anda lalu kirim ke 0809111xoxo

Baik-baik disana, Put. Kalo kata Imin sih, pulang bawa ilmu jangan bawa cucu. Oiya, ini juga ga kalah penting. Jangan sampai ketinggalan retainer lagi pas makan disana ;p. Tar susah bikinnya lagi kan dokternya jauh, masa iya mau diganti pake kawat BH?

Sampai wek ketemu wek lagi wek di wek tahun wek 2012 wek. Salam Jama wek~