Minggu, 16 Desember 2012

Post Graduation Syndrome




 “Bersamamu kuhabiskan waktu. Senang bisa mengenal dirimu. Rasanya semua begitu sempurna, sayang untuk mengakhirinya.”
                                                                                                       -Ipang, Sahabat Kecil-


Tulisan ini tentang sedikit gambaran kegalauan seorang mahasiswa yang baru saja menyelesaikan masa studinya, yang lagi di-pedekate-in sama sesuatu yang sangat dia takuti, perpisahan.
Ini tentang kalian, sahabat.
Kurang lebih empat tahun sudah saya di kota ini. Empat tahun saya menjalani hari-hari sebagai anak rantau di kota orang. Empat tahun berada disekeliling orang-orang baik yang begitu menyenangkan. Empat tahun yang begitu priceless. Empat tahun yang begitu sulit untuk dideskripsikan satu persatu.
Halo, sahabat... Halo, kalian...
Begitu banyak tawa yang pernah ada. Enggak kehitung berapa ton celaan, rumpian yang udah kita bagi bersama. Enggak pernah bosan juga kita menghabiskan waktu bersama dari hari gelap sampe langit memerah karena si matahari udah mau terbit. Dan pastinya mau selama apapun waktu bareng kalian, itu enggak akan pernah cukup.
Hari ini, saya merenungi sesuatu. Ya, saya sudah dekat sekali dengan perpisahan. Perpisahan dengan kota ini dan tentunya perpisahan dengan sahabat-sahabat terbaik saya disini. Enggak kerasa mata saya pun berkaca-kaca membuka folder demi folder yang tersimpan di laptop saya. Ribuan foto itu mampu bercerita, membawa saya keruang nostalgia, bersama mereka. Merecall kembali masa demi masa, moment demi moment, memory demi memory.

Merantau di kota orang, jauh dari rumah dan orang tua, saya bersyukur banget dipertemukan dengan mereka. Orang-orang luar biasa yang membuat hari-hari saya disini begitu berwarna. Orang-orang gila yang selalu ada buat berbagi tawa. Orang-orang seru yang pasti solutif untuk berbagi kegalauan akademis dan non akademis. Ya, mereka bukan hanya sahabat. Mereka sudah seperti keluarga bagi saya.
Mungkin ini yang dibilang orang syndrome pasca wisuda. Ya, saya sedang berada disitu saat ini. Sengaja saya masih berada di kota ini saat ini, buat punya waktu yang lebih lama sama mereka. Main sepuasnya, jalan secapeknya, sekadar ngobrol atau makan bareng aja, asal bareng mereka. Karena setelah ini saya tau bakal susah buat dapat moment seperti ini lagi.
Kemarin, satu persatu dari kalian sudah dahulu pergi. Pulang kekota sendiri, atau kembali merantau di kota lain untuk mengejar mimpi. Dan cepat ataupun lambat, nanti, akan tiba juga giliran saya. Begitu juga dengan mereka, sahabat-sahabat saya yang lain. Karena sudah datang saatnya buat masing-masing dari kita untuk mengejar mimpi.


“Tak pernah terlewatkan dan tetap mengaguminya. Kesempatan seperti ini tak akan bisa dibeli.”
     -Ipang, Sahabat Kecil-

Jumat, 07 Desember 2012

Graduation Day, yeay!


Mungkin sudah agak telat untuk memposting tulisan ini. Tapi kata nenek moyang saya yang katanya seorang pelaut itu, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Ye kan? Jadi ceritanya sekarang saya mau sedikit cerita tentang event sekali seumur hidup dalam hidup saya, Wisuda S1.
Yogyakarta, 20 November 2012.
Akhirnya berakhir sudah kewajiban saya sebagai mahasiswa. Akhirnya, saya memakai pakaian itu juga. Akhirnya pakai toga. Akhirnya Wisuda. WIS,UDA(H)!
Perasaan campur aduk engga bisa digambarin pastinya. Walaupun ngantuk gara-gara kurang tidur buat dandan disalon ala-ala ibu pejabat. Walaupun juga sumpek gara-gara belenggu korset dan pakai rok yang sempit ala-ala ibu Kartini, tapi pastinya semua itu enggak sedikitpun ngurangin rasa bahagia dihari itu.

Exited karena inilah hari yang saya tunggu-tunggu. Antusias karena hal ini cuma akan terjadi sekali seumur hidup. Seneng karena ada keluarga lengkap plus teman-teman. Lebih seneng lagi karena beberapa sahabat saya juga merayakan kelulusannya hari ini. Terharu karena akhirnya saya bukan lagi berstatus mahasiswa.
Empat tahun saya kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada, akhirnya saya berhasil juga bikin nama saya jadi makin panjang dengan buntut S.IP. 

Well... Mungkin saya ga bisa nulisin detail perasaan saya dengan cukup bagus disini. Tapi intinya adalah saya seneng, bahagia, suka cita dan sodara-sodaranya. Bahagia banget akhirnya wisuda juga. Seneng bisa bikin orang tua bangga atas kelulusan saya.
Tapi, dibalik kebahagiaan pastinya ada galau yang tersimpan. Hello Anggie, ucapkan “Hello” pada stastus barumu: peng-ang-gur-an! 3-|