Sabtu, 13 November 2010

edisi magang





Agak telat mungkin untuk mempublish pengalaman ini. Iya, libur berabad-abad itu berhasil banget melunturkan passion saya untuk menulis, belajar, dan semuanya. Malah, saya hampir lupa gimana cara nulis -.-. Oke, abaikan, kalimat sebelum ini adalah sangat berlebihan.

Apa ya, saya semacam excited, bisa dikasih kesempatan buat praktek kerja (baca: magang) di salah satu stasiun tv ternama itu. Ya, sebut saja Trans tv. Bersama satu rekan, -eh, rekan?- bukan bukan, konco kenthel, iya iya, konco kenthel saya, Karla. Gimana enggak konco kethel, satu kelas, satu konsentrasi, selalu satu kelompok, sekarang di Jakarta magang bareng, dan satu kamar –“. Dan sudah ga keitung lagi berapa mulut disana yang tanya, “ kalian kembar ya”. Iya, pertanyaan kayak gitu keluar mulai dari kru, host, karyawan, OB, security, sampai artis. Keterlaluan!! Benar-benar keterlaluan -_______-“”
Katakan, kami tidak mirip!!!!
Well… balik lagi ke soal great experience ya… sebelum saya cerita panjang lebar, you have to know, kalo saya ini ditempatkan di divisi produksi untuk propgram DeRingS. Iya, DeRingS! Ketawa, males, dan ogah-ogahan, begitu ekspresi pertama saya waktu dikasih kabar via telepon. Bisa dibayangin, nonton DeRingS aja saya hampir ga pernah. Bukan karena enggak tau, tapi emang enggak suka a.k.a males. Ya, kalian juga pasti sepikiran dengan saya sebelumnya, kalo acara musik seperti itu adalah acara yang pada jaman sekarang suka disebut anak-anak gaul sebagai acaranya 4L@Y –eh, bener gitu bukan ejaannya?-
Abrakadabra….. mainset saya langsung berubah seketika. Cukup sehari kerja di DeRingS, saya langsung jatuh cinta sama pekerjaan itu. Ngapain aja? Hmm mungkin saya ga bisa cerita terlalu banyak. Yang jelas, saya melakukan hal-hal yang sebelumnya enggak pernah terbayang saya bakal ngelakuinnya. Mulai dari hal yang normal, bikin rundown, mondar-mandir nyari properti, disuruh ini itu naik turun lantai 8-lantai dasar berkali-kali, sampai hal yang iyuuuuuhh banget, nungguin artis ribet buat interview, sampe tiduran dirumput buat ngeliput ST12, D’Bagindas atau band-band tanda kutip lain bikin video klip! ini serius, band-band itu, yang sebelumnya saya denger lagunya aja udah males. Ini saya ngeliput mereka bikin videoklip doooooong, udah ga keitung berapa ribu kali lagunya diputer ditelinga saya. Well, pulang-pulang saya langsung apal itu lirik -.-.
Di studio, saya harus siapkan telinga saya buat mendengarkan suguhan musik band-band, penyanyi. Mulai dari yang alay, enggak alay, terkenal, dan enggak terkenal. And the disaster beginning at the taping time. Namanya aja taping, jelek dikit diulang. Ga sempurna, diulang lagi. Bagus banget kalo yang taping si Afgan atau Agnes Monica gitu ya. Kalo pas Kangen Band? ST12? Dalam hitungan jam otak saya langsung terisi oleh syair dan irama lagu mereka yang dimainkan berulang-ulang itu. Ah, gapapa. Itung-itung nambah perbendaharaan lagu saya kan ya *pasrah
Eh, offtherecord ya.. Ternyata koordinator alay itu beneran ada doong. Demi apapun yang ada di dunia ini, saya juga kaget waktu pertama kali tau. Tugasnya si koordinator ini tak lain dan tak bukan adalah mengomandoi gerakan si alay. Tapi saya salut sama Mpo Ely, si koordinator alay itu. Secara, DeRingS kan acaranya pagi ya. Dia selalu bisa ngumpulin anak-anaknya, ontime. Ga peduli itu ujan atau badai diluar. Eh, ini serius lho! Si anak-anak peramai studio itu pasti udah nangkring di depan studio paling enggak 15 menit sebelum onair. Good job, Mpok!
Berangkat kantor jam 7 pagi, dan syukur alhamdulilah kalo jam 9 malam udah bisa pulang. Saya bilang syukur alhamdulilah lho, it means, kalo lagi beruntung. Belum lagi kalo dijemput nightmare, alias shift malem buat ngedit. Yang harus MELEK dikantor dari jam 10 malem sampe besoknya kelar on air. Oke, jangan ditanya capeknya kayak apa, secara ga di gaji juga kan tuh -curhat-.
Satu bulan lebih kita berdua jadi anak sebatang kara -berlebihan nampaknya-, bertahan hidup di kerasnya ibukota. Secara, dua gadis jawatimuran yang ga begitu kenal sama Jakarta, kita ini termasuk hebat juga. Dan terima kasih ya Allah karena saya kuliah di Jogja, biaya hidup di Jakarta amit-amit ini kantong cepet banget tipisnya. Biaya kost saya sebulan di Jakarta cukup untuk bayar kost saya selama empat bulan di Jogja. hem... papa saya kayaknya yang lebih bersyukur karena saya kuliah di Jogja, hihihi.
Satu hal, ketika kita menikmati pekerjaan itu, seberat apapun, pasti ga akan kerasa berat. Dan thanks God banget, disana Allah memperkenalan saya dengan orang-orang yang menambah saya betah lama-lama dikantor. Masih muda, kreatif, pinter, friendly, dan kocak. Mba Tere, orang paling “taplak” yang korupsi umur ga tanggung-tanggung. Mba Fista, yang kalo tiap ngomong pasti bikin saya ketawa, apalagi kalo udah kolaborasi sm mba Tere. Ngakak bisa sampe kentut dah. Mba Dedeh, cewe betawi dengan logat yang kentel abis. Kocak, tapi sok coolnya bukan main. Mba Eky, partner saya bersenandung lagu alay dengan suara yang ganggu banget. Mas Ojan, ganteng, suka nyuruh dan ganjen. Enggak ketinggalan juga produser kita, Mba Wina. Oh, satu lagi, saya juga nggak mungkin melupakan satu lagi rekan magang saya si Desfi taplak, gadis Palembang yang kuliah di Malaysia, suka rese but she is kind and loveable ;)
Mereka bikin hari hari saya di Trans TV jadi lebih colourfull. Kerja berat, capek, kalo kita menikmatinya dan disambil becanda dan ketawa-ketawa, semua jadi terasa ringan. Kita punya bahan becandaan yang mungkin bukan bahan becandaan yang baik, tapi percayalah, itu sangat menghibur ketika kami melakukannya. And now, I do miss them much. Betah-betah yaa mba disana, jangan keburu resign ;p

Well…I’ve made a great experience with many memorable people in my mind. Pengalaman ini pasti akan terkenang sepanjang hidup saya. Dan tentunya, sedikitpun enggak ada penyesalan sudah menghabiskan waktu liburan buat magang. THAT WAS AWESOME!
Tunggu apa lagi, selagi muda dan bisa, waktunya kalian juga membuat suatu pengalaman tak terlupakan juga.

Senin, 21 Juni 2010

Laki-laki itu...

Hellooo...


Saya kebetulan lagi punya passion buat nulis nih. Di postingan kali ini saya bakal ngomongin tentang seorang laki-laki. Ya, laki-laki! Lalu kemudian kalian akan bertanya, “Laki-laki siapa? Yang mana?”

Lalu, saya akan menjawab, "Laki-laki itu...!"




Iya, laki-laki itu...





Laki-laki yang sangat saya sayangi. Hmm, sayang? Baiklah, bukan! Cinta. Ya, saya bukan hanya sayang tapi saya sangat mencintai laki-laki itu.


Laki-laki itu segalanya buat saya. Mungkin tidak ada kata-kata yang pantas dari saya untuk mengungkapkan apa yang udah dia kasih buat saya selama saya mengenal dia.


Laki-laki itu selalu sempurna di mata saya, walaupun sesungguhnya tidak ada yang seorang pun yang sempurna di dunia ini.


Laki-laki itu adalah harta berharga yang saya miliki saat ini, dan saya sama sekali tidak ingin kehilangan dia. Amin


Laki-laki itu, saya sangat bersyukur bisa mengenal dan mendapatkannya.


Laki-laki itu, entah sudah berapa kali saya menyakiti hatinya.


Laki-laki itu, entah apa yang sudah saya berikan untuk dia? Rasanya tak ada. Hmm... bukan! Belum ada, bukan tidak ada.


Dan...

Laki-laki itu, saya tidak akan pernah berhenti untuk mencintainya. Saya yakin, cinta saya padanya akan selalu ada.




Lalu... lihat! Apa yang telah laki-laki itu berikan pada saya?



Laki-laki itu sangat mencintai saya, bahkan lebih dari sekadar cinta.


Laki-laki itu sering memanggil saya dengan kata “sayang”.


Laki-laki itu tidak pernah marah sama saya. Apalagi menyentuh anggota badan saya, kecuali untuk memeluk dan mencium saya.


Laki-laki itu tidak pernah lupa untuk selalu mengingatkan saya pada setiap kalimat yang keluar dari bibirnya.


Laki-laki itu tidak pernah bosan mengingatkan jika pakaian saya terlalu mini atau terlalu ketat. Dia tidak suka jika badan saya mudah dilihat oleh orang lain.


Laki-laki itu menganggap saya adalah sumber kekuatan dan semangat hidupnya.


Laki-laki itu selalu berusaha memenuhi apa yang saya minta.


Laki-laki itu sangat sabar dalam menghadapi saya.


Laki-laki itu, begitu banyak yang dia beri buat saya sampai tidak mungkin saya menyebutnya satu persatu


Dan...

Laki-laki itu hari ini berulang tahun



21 Juni 2010,tanggal dimana laki-laki itu merayakan hari ulang tahunnya. Entah kapan terakhir kali saya berada disampingnya ketika dia berulang tahun. Bahkan saat ini pun, lagi-lagi saya harus melewatkan hari spesial itu disampingnya, bersamanya.



Laki-laki itu, saya biasa memanggilnya dengan sebutan PAPA.


Hari ini, tepat usianya empat puluh sembilan tahun.


Selamat ulang tahun, Pa. Semua doa yang terbaik untuk Papa nomor satu sedunia. Semoga Papa selalu panjang umur, sehat, dan selalu dalam lindungan-Nya. Hanya doa yang bisa aku kasih buat Papa. Maaf, terlalu banyak kesalahan yang sudah  akubuat ke Papa. Aku janji, akan menjadi orang yang lebih baik lagi buat Papa.


Satu kata yang selama dua puluh tahun lebih belum pernah sama sekali saya ucapkan tepat dihadapannya: Aku sayang Papa, selamanya... You are the most precious man in my life.
pa.. aku yakin, Papa tau itu meski aku belum pernah bilang langsung.

Jumat, 28 Mei 2010

sebuah cerita tentang mimpi

Pernah denger sebuah lagu. Begini liriknya.....

“ ....... hidup berawal dari mimpi. Gantungkan yang yang tinggi agar semua terjadi”. Yap, lagunya mas Bondan Prakoso feat Fade2Black, hidup berawal dari mimpi.



Ternyata setelah saya pikir-pikir, lirik itu ada benernya juga. Ya, saya emang lagi ngomongin masalah mimpi di postingan kali ini.

Satu kata, MIMPI. Saya pernah akrab banget sama kata-kata itu dulu. Ya, mimpi saya adalah saya pengen banget bisa kuliah di sebuah universitas negeri ternama di Indonesia di jurusan Komunikasi. Dulu, itu semua emang cuma mimpi, tapi enggak untuk sekarang.

Siapa sangka? Bahkan saya pun nggak pernah nyangka. Oke, walopun emang sempet ketunda selama satu tahun, tapi saya nggak perna menyesali itu. Rencana indah Allah siapa yang tahu kan? Terkadang emang kita harus ngelewatin sesuatu yang nggak enak dulu sbelum kita ngerasain nikmat dan anugrah yang luar biasa dariNya.

Saya yakin, banyak juga temen-temen yang punya pengalaman sama saya. Sempet ketunda mimpinya untuk kuliah di universitas impian. Bahkan beberapa telah saya temukan di kelas saya. Ternyata banyak juga yang senasib sama saya, bahkan ada yang harus nunggu beberapa tahun lebih lama. Ya, saya termasuk beruntung karena nggak perlu menunggunya terlalu lama.

Saya pernah ngerasa jadi orang males, semales-malesnya orang males dimasa-masa nggak enak itu. Tapi males saya beralasan. *ngeles*. Serius! Emang beralasan. Udah jadi rahasia umum kalo saya emang nggak pernah serius buat ngejalanin perkuliahan di kampus saya sebelumnya. Tapi, belakangan saya baru mikir, Allah kasih kesempatan itu sama saya buat saya ketemu sama temen-temen baru, kehidupan baru, pengalaman baru, dan juga orang-orang yang bisa memotivasi saya buat ngeraih apa yang saya mau. Mereka baik sama saya, walopun saya sering banget ngrepotin mereka dengan nitip absen. *SERING BANGET sodara-sodara*

Kalo ada mahasiswa yang perna dapei indeks prestasi NOL KOMA SEKIAN dan hasilnya dikirim ke orang tua, ya itulah saya. Haha. P A R A H... pasti kata-kata itu yang ada dibenak kalian pas kalian baca postingan saya ini. Tapi jujur, saya sama sekali nggak merasa terbebani dengan IP yang sungguh teramat tragis tersebut. *sumpah deh nggak bo’ong*. Karena di benak saya cuma ada satu pemikiran, yaitu BODO AMAT, toh saya yakin nggak akan kuliah disana untuk selamanya. Dan alhamdulilah, pemikiran dan optimisme itu TERBUKTI!

Ya, itu dulu...

A piece of story from my past.


Sekarang sih saya udah bisa tersenyum bangga dengan almamater yang tersemat di badan saya. UGM, manusia mana yang nggak bangga denga almamater itu? Manusia mana yang nggak pengen masuk universitas (yang katanya saat ini) nomer satu Indonesia? Orang tua mana yang nggak bangga kalo anaknya kuliah di UGM, apalagi di jurusan favorit? Yaa.. Keyakinan akan mimpi itu yang pada akhirnya ngebawa saya keluar dari kampus yang sempat membuat saya down selama beberapa saat itu. Fyi, ketika pertama kali saya nginjek ke kampus pertama saya itu, sebut saja Universitas Brawijaya *lah, emang itu namanya, bukan?* jauh dari lubuk hati, saya yakin, kalo saya hanya akan bertahan paling lama dua semester di kampus itu. HARUS! Terbukti, keyakinan itu nggak sia-sia, bukan?

Orang tua saya sempet ikut-ikutan pusing dan stres ketika saya udah nggak mau masuk kuliah lagi. Ya, berbulan-bulan saya mogok kuliah dan memilih untuk pulang kerumah dengan maksud belajar buat menghadapi tes-tes universitas selanjutnya. Tapi sekarang, saya tau mereka bangga dengan apa yang saya dapat. Pelukan hangatnya setelah ngelihat penggumuman ujian tulis UM UGM 2008 menggambarkan kata “kami bangga sama kamu, nak”.

Ma.. Pa.. itu semua juga buat kalian ;)

Yaa.. sebuah pembuktian juga. Mogok kuliah saya beralasan. IP nol koma sekian yang sangat tragis itu juga beralasan.

Lebih amazing lagi. Komunikasi UGM udah ngebawa perubahan buat saya. Perubahan yang positif tentunya. Di Komunikasi UGM saya merasakan yang namanya KULIAH, yaa sejatinya kuliah. Sibuk, teler karena tugas, bahkan sampai ga tidur. Saya bisa belajar banyak hal, yang mana saya memang menikmatinya. Belajar organisasi, sampai ngurus event, dari yang simple sampe yang nuntut saya untuk kerja keras. Yah.. semua itu sebelumnya belum pernah saya dapat di kampus biru brawijaya, maupun sekolah saya. Tapi, saya benar-benar menikmati semua kesibukan itu. Sungguh...! Semuanya saya dapat dikampus ini. Termasuk teman-teman dan keluarga baru yang sangat loveable.



Balik lagi soal mimpi.

Saya tau, ini semua belum seberapa. Masih ada banyak mimpi lagi yang harus saya rangkai dan wujudkan. Harapan saya, terwujudnya satu mimpi akan membawa saya untuk mampu mewujudkan mimpi-mimpi saya selanjutnya, amin.

Well.. Tulisan ini saya tulis semata-mata buat ngajak temen-temen semua buat selalu berjuang dan jangan menyerah. Bukan untuk ajang show off atau maksud jelek lainnya. Sungguh! Sumpah! *dengan muka memelas dan memohon kepercayaan kalian semua*



Oke. Kembali serius!


Ya... Tulisan ini saya buat karena saya pengen memotivasi temen-temen semua untuk jangan takut buat gantungin cita-cita kalian setinggi mungkin. Bahkan, gantungin aja setinggi-tingginya. Apapun itu mimpi dan cita-cita kalian, jangan pernah ragu untuk mentargetkannya.


Inget teman-teman, jangan pernah ragu. Ketika kalian mau berusaha, jalan itu pasti ada. YAKIN!


MIMPI adalah sebuah modal penting untuk menggapai cita-cita. MIMPI ibarat sebuah konstruksi rumah. MIMPI adalah sebuah fondasi, yang mana untuk selanjutnya kita membangun pilar-pilarnya dengan doa dan usaha kita. Ketika pada akhirnya rumah itu telah berdiri kokoh, maka kita dapat tersenyum bangga melihatnya.
Pantang menyerah, niat, usaha, doa, dan restu orang tua adalah sepaket lengkap untuk pergi berkelana menyongsong mimpi. Percaya deh, nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini.



Jadi, saya ucapkan selamat meraih mimpi untuk temen-temenku semuanya ;)

Minggu, 03 Januari 2010

resolusi 2010

Okee.. masuk di tahun baru saya rasa kita perlu lho buat bikin target apa aja yang bakal kita capai di tahun ini. Bukan sekadar mentarget, tapi juga perlu ada usaha buat ngerealisasiin itu semua. Belajar dari beberapa hal yang udah saya lalui di tahun 2009 kemaren, saya pengen banget 2010 ini bisa jadi tahun yang jauh jauh jauh lebih baik buat saya, kelurga saya, dan tentunya semua orang-orang terdekat saya yang saya sayangi *ciaa elaaah.


Well, 2010. Ga muluk-muluk, saya cuma pengen jadi pribadi yang lebih baik. Nginget kesalahan-kesalahan apa yang udah saya bikin di 2009 kemaren, gimana saya (kayaknya) ga ngemaksimalin semua waktu yang ada, banyak ngebuang waktu-waktu saya dengan hal-hal yang ga jelas. Saya pengen ngerubah itu. Semoga bisa


Anyway, saya pengen banget ngebuat orangtua dan semua orang-orang yang sayang sama saya bangga sama saya. Ngebuat mereka tersenyum bangga karena prestasi saya. Mereka udah kasih semuanya buat kita, apa susahnya kalo ngebales pengorbanan mereka dengan prestasi yang kita ciptakan? Makanya itu, saya harus bisa!


Hmmmm... All i want is... dapet IP yang memuaskan disetiap semesternya. Sampe akhirnya ntar bisa lulus tepat waktu dengan nilai yang memuaskan.
Jadi anak yang lebih sholehah lagi pastinya. Rajin sholat 5 waktu, ga bolong-bolong lagi *yaah ketauan deeh sholatnya masih bolong-bolong*


Last but not least, 2010 juga harus jadi masa move on saya. Men... apa jadinya hidup kalo ada dibayang-bayang masa lalu mulu. Daripada terus mikirin orang yang (sepertinya) udah kelihatan nggak baik, mending saya natap lurus kedepan karena saya yakin jalan didepan pasti lebih baik buat saya. Yaa... walopun saya sangat-sangat tahu dan sadar, ga segampang itu. Tapi saya yakin kok, semua cuma perlu proses dan waktu.


Dan... semoga mr right saya juga datang dan memunculkan sosoknya di tahun 2010 ini *sangat ngarep*

Hmm.. Cuma itu sih sedikit uneg-uneg yang ada dikepala saya yang bisa saya bagi di blog ini.

Udah lama saya ga ngeblog, agak sedikit aneh juga rasanya waktu nulis tulisan di blog lagi hahaha

Well, apapun itu.. saya berharap apa yang saya harapkan di 2010 ini bisa terwujud. Amin.