Kamis, 15 September 2011

Time Flies


Sadar enggak sih, waktu berlalu begitu cepat. Waktu terus berputar tanpa kita bisa menghentikannya. Lebih kerasa lagi kalo kita sesekali mencoba buat nengok kebelakang, melihat dan merecall apa yang pernah kita lakukan dimasa lalu. Maka disitu bakal makin terasa, telah banyak hal yang kita lakukan, telah banyak waktu yang kita lalui.
Masih berhubungan dengan waktu. Akhir-akhir ini saya sering merasa galau. Galau apaan? Yah kalian harus siap menelan pil kekecewaan kalo kalian berharap saya akan menceritakan mengenai kegalauan asmara saya di public space ini (siapa elo kali, Nggie :D), karena tentu saja bukan galau asmara yang saya maksud. Kalau soal galau asmara, bukan disini tempatnya. Tunggu aja ya, karena sekarang  bukunya lagi sedang dalam proses editing dan penyuntingan. Doakan bisa terbit dalam waktu dekat B)
Tentu saja paragraf kedua tadi tidak untuk ditanggapi secara serius.
Oke, kembali serius. Kegalauan yang belakangan ini sering melanda saya adalah..... galau akademik. Sekali lagi, waktu berlalu dengan cepatnya dan membawa pada satu kenyataan bahwa... hem, mau enggak mau harus diakui kalo sekarang saya sudah menjadi mahasiswa angkatan tua di kampus. Masuk tahun ajaran baru ini, maka resmilah saya dan rekan-rekan seperjuangan saya di Komunikasi UGM tercinta menjadi mahasiswa semester tujuh. Iya, TUJUH. Galaunya mahasiswa semester akhir pastilah ya, enggak jauh-jauh dari eS-Ka-eR-I-Pe-eS-I, yang kalo dieja bunyinyaaa... Ahh enggak... Enggak mau nyebut ah, saya sebutnya “S thing” aja ya. Kalo disebut beneran bisa bikin bergidik.
Kalo ngomongin soal waktu dan soal kuliah, kembali saya merecall peristiwa-peristiwa dulu. Saya masih ingat betul jaman-jaman saya di ospek tahun 2008. Jaman masih cupu-cupunya saya jadi mahasiswa. Fyi, dulu saya pendiem loh. Sekarang juga tetep pendiem. Lebih baik ga usah percaya sama kalimat barusan, tapi kalo mau percaya ya bagus ;p. Saya masih inget juga dulu di laptop saya, di folder kuliah baru ada satu subfolder yang tulisannya semester satu. Sekarang? Wah udah ada tujuh subfolder berlabelkan semester satu-semester tujuh. Ya, semua rasanya baruuu aja kejadian. Tapi ternyata, udah berlalu cukup lama. Sekali lagi, time flies. Ya, time goes fast, really fast.
Kegalauan akademik yang mendera ini sebenarnya bukan tanpa alasan. Selain karena syndrome mahasiswa angkatan tua, entah kenapa saya semacam nervous menghadapi si ”S thing” ini. Takut. Takut enggak bisa, takut enggak sanggup. Yah saya rasa mungkin itu ketakutan wajar yang manusiawi hinggap di benak orang.
Masih soal semester akhir, beberapa waktu kemarin saya sempet ngobrol yang termediasi oleh teks ditelepon seluler sama..... ngggg.... nggg..... seorang teman. Seorang teman yang sudah lumayan lama enggak kedengeran kabarnya. Kami pun sedikit bertukar cerita mengenai aktivitas akademis ini. Saya pun sempet mengeluh mengenai ketakutan saya soal “S thing” ini. Dia sempat menertawakan ketakutan saya itu, lalu kembali dia bercerita dan memotivasi. Sudah lama sekali kami tidak ngobrol enak kayak gini. Tapi semua nyaris masih sama, dia sedikit banyak memotivasi saya. Ditambah lagi dengan cerita tentang dirinya saat ini dan beberapa pesannya yang bikin saya jadi... jadi koyor mungkin ya.

“Jangan kemakan sama warisan cerita yang sudah ada. Jadilah berbeda. “


“Sripsi itu, kalo bisa diselesein dalam satu semester, ya kenapa mesti lama-lama?” (Jegeeerrr... agak sombong nih ujaran >,<)


“Yang penting, kamu harus punya planning dan target."

"... Inilah aku sekarang, kamu harus bisa lebih. "


Deg! Cukup ngena.  Cukup memotivasi.
Teman saya tadi... yah, saya tau di pintar. Dia berkemauan keras. Dia selalu punya planning dan target dalam hidupnya, sejak dulu. Salah satu yang membuat saya kagum sama dia. Dan sekarang, dia sedang berada di jalannya menuju sukses :) Amin
Yak. Time Flies. Inilah realita. Waktu berlalu dan menuntun pada suatu realita didepan mata yang harus di hadapi. Semester tujuh. Saya tau, ini bukan lagi waktunya buat main-main. Ini waktunya serius. Tapi sayangnya serius udah bubar dan si Candil lebih memilih buat bersolo karier.
Iya deh diulang. Kali ini bener-bener dalam versi serius.
Yak. Time Flies. Inilah realita. Waktu berlalu dan menuntun pada suatu realita didepan mata yang harus di hadapi. Semester tujuh. Saya tau, ini bukan lagi waktunya buat main-main. Ini waktunya serius. Skripsi. Akan jauh lebih baik kalo skripsi tidak dianggap sebagai momok. Anggap saja skripsi itu sebagai sebuah tantangan. Tantangan yang harus kita ambil dan lalui untuk menyongsong masa depan demi membuat bangga orang-orang tersayang.
Hello semester tujuh, Hello skripsi. Aku siap menghadapi kamu. Insyaallah. Bismillah. Setidaknya dengan semangat dan niat, semuanya insyaallah bisa dijalani dengan lebih mudah. Amin


hey kamu, terimakasih buat obrolan singkat itu :’)