Mungkin sudah
agak telat untuk memposting tulisan ini. Tapi kata nenek moyang saya yang
katanya seorang pelaut itu, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Ye
kan? Jadi ceritanya sekarang saya mau sedikit cerita tentang event sekali
seumur hidup dalam hidup saya, Wisuda S1.
Yogyakarta, 20
November 2012.
Akhirnya
berakhir sudah kewajiban saya sebagai mahasiswa. Akhirnya, saya
memakai pakaian itu juga. Akhirnya pakai toga. Akhirnya Wisuda. WIS,UDA(H)!
Perasaan campur
aduk engga bisa digambarin pastinya. Walaupun ngantuk gara-gara kurang tidur buat dandan
disalon ala-ala ibu pejabat. Walaupun juga sumpek gara-gara belenggu korset dan pakai rok yang sempit ala-ala ibu Kartini, tapi pastinya semua itu enggak sedikitpun ngurangin rasa bahagia dihari itu.
Exited karena inilah hari yang saya tunggu-tunggu. Antusias karena hal ini cuma akan terjadi sekali seumur hidup. Seneng karena ada keluarga lengkap plus teman-teman. Lebih seneng lagi karena beberapa sahabat saya juga merayakan kelulusannya hari ini. Terharu karena akhirnya saya bukan lagi berstatus mahasiswa.
Exited karena inilah hari yang saya tunggu-tunggu. Antusias karena hal ini cuma akan terjadi sekali seumur hidup. Seneng karena ada keluarga lengkap plus teman-teman. Lebih seneng lagi karena beberapa sahabat saya juga merayakan kelulusannya hari ini. Terharu karena akhirnya saya bukan lagi berstatus mahasiswa.
Empat tahun saya
kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada, akhirnya saya berhasil juga bikin nama
saya jadi makin panjang dengan buntut S.IP.
Well... Mungkin saya ga bisa nulisin detail
perasaan saya dengan cukup bagus disini. Tapi intinya adalah saya seneng,
bahagia, suka cita dan sodara-sodaranya. Bahagia banget akhirnya wisuda juga. Seneng
bisa bikin orang tua bangga atas kelulusan saya.
Tapi, dibalik
kebahagiaan pastinya ada galau yang tersimpan. Hello Anggie, ucapkan “Hello”
pada stastus barumu: peng-ang-gur-an! 3-|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar